Sabtu, 03 November 2012

STANDAR 4



STANDAR 4 : “PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN ANTENATAL”
Tujuan
Memberikan pelayanan dan pemantauan antenatal berkualitas.

Pernyataan standar
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan. Khusunya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV. Memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang lengkap pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selannjutnya.

Hasil
1.        Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4x selama kehamilan.
2.        Meningkatkan pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat.
3.        Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan.
4.        Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan.
5.        Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi kedaruratan.

Prasyarat :
1.        Bidan mampu memberikan pelayanan antenatal berkualitas, termasuk pengguna KMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan (kartu ibu).
2.        Alat untuk pelayanan antenatal tersedia dalam keadaan baik dan berfungsi, antara lain : stetoskop, tensimeter, meteran kain,timbangan, pengukur lingkar lengan atas, stetoskop janin.
3.        Tersedia obat dan bahan lain : vaksin TT, tablet besi dan asam folat dan antimalaria (pada daerah endenis malaria).
4.        Menggunakan KMS ibu/kartu ibu.
5.        Terdapat system rujukan yang berfungsi dengan baik, yaitu ibu hamil risiko tinggi atau mengalami komplikasi dirujuk agar mendapat pertolongan yang memadai.

Proses
Bidan harus :
1.        Bersikap ramah, sopan, bersahabat pada setiap kunjungan.
2.        Pada kunjungan pertama, bidan:
·      Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil/kartu ibu secara lengkap.
·      Memastikan bahwa kehamilan itu diharapkan.
·      Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama haid terakhir (HPHT) tidak diketahui, tanyakan kapan pertama kali dirasakan pergerakkan janin dan cocokkan dengan hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri. Jelaskan bahwa hari taksiran persalinan hanyalah suatu perkiraan.
·      Memeriksa kadar Hb.
·      Berikan imunisasi  TT(tetanus toksoid) sesuai dengan ketentuan.
3.        Pada setiap kunjungan, bidan harus :
·      Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis ibu hamil.
·      Memeriksa urin tes protein dan glukosa urin atas indikasi. Bila ada kelainan, ibu dirujuk.
·      Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas. Jika beratnya tidak bertambah, atau pengukuran lengan menunjukkan pengurangan gizi, beri penyuluhan tentang gizi dan rujuk untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
·      Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan mengganjal punggung kiri dengan bantal. Letakkan tensimeter dipermukaan yang datar setinggi jantungnya. Gunakan selalu ukuran manset yang sesuai ukuran tekanan darah. ( tekanan darah diatas 140/90mmHg, atau peningkatan diastole 10 mmHg/ lebih sebelum kehamilan 16 minggu, pling sedikit pada pengukuran dua kali berturut-turut pada selisih waktu 1 jam. Berarti ada kenaikan nyata dan ibu perlu dirujuk).
·      Periksa Hb pada kunjungan pertama dan pada kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia. Pada daerah endermis malaria beri profilaksis dan penyuluhan saat kunjungan pertama (lihat standar 6).

·      Tanyakan apakah ibu hamil meminum tablet zat besi sesuai dengan ketentuan dan apakah kesediannya cukup. Tablet zat besi berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam folat paling sedikit diminum 1 tablet sehari selama 90 hari berturut-turut. Ingatkan ibu hamil agar tidak meminumnya dengan teh/kopi.
·      Tanyakan dan periksa tanda/gejala penyakit menular seksual (PMS), dan ambil tindakan sesuai dengan ketentuan.
·      Lakukakan pemeriksaan fisik ibu hamil secara lengkap. Periksa payudara, lakukan penyuluhan dan perawatan untuk pemberian ASI ekslusif. Pastikan bahwa kandung kencing ibu kosong.
·      Ukur tinggi fundus uteri dalam cm dengan menggunakan meteran kain. (tinggi fundus sesudah kehamilan lebih dari 24 minggu sama dengan umur kehamilan dalam cm, bila diambil ukuran tinggi fundus dari symfisis fubis sampai ke fundus uteri, lihat standar 5). Jika ukuran berbeda nyata dengan umur kehamilan dalam minggu (misalnya berbeda 3 cm atau lebih), atau tidak terjadi pertumbuhan janin, rujuklah ibu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
·      Dengarkan dnyut jantung janin dan tanyakan apakah janin sering bergerak. Rujuk jika tidak terdengar atau pergerakkan janin menurun pada bulan terakhir kehamilan.
·      Beri nasehat tentang cara perawatan diri selama kehamilan, tanda bahaya pada kehamilan, kurang gizi dan anemia.
·      Dengar keluhan yang disampaikan ibu dengan penuh minat dan beri nasehat atau rujuk jika diperlukan. Ingat, semua ibu memerlukan dukungan moril selama kehamilannya.
·      Bicarakan tentang tempat persalinan, persiapan transportasi untuk rujukan jika diperlukan. Beri nasehat mengenai persiapan persalinan(lihat standar 8).
·      Catat semua temuan pada KMS ibu hamil/kartu ibu. Pelajari semua temuan untuk menentukan tindakan selanjutnya, termasuk rujukan kefasilitas rujukan /rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar